Kamis, 19 Desember 2013

filsafat ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling berkaitan, baik secara substansial maupun historis. Kehadiran ilmu tidak dapat dipisahkan dari peran penting filsafat, dan begitu juga sebaliknya bahwa perkembangan ilmu akan memperkuat keberadaan filsafat. Pada zaman Plato sampai pada masa Al-Kindi, batas antara filsafat dan ilmu pengetahuan boleh dikatakan tidak ada. Seorang filosuf pasti menguasai ilmu pengetahuan. Perkembangan daya berfikir manusia yang mengembangkan filsafat pada tingkat praktis dikalahkan oleh perkembangan i1mu yang didukung oleh teknologi. Wilayah kajian filsafat menjadi lebih sempit dibandingkan dengan wilayah kajian ilmu. Sehingga ada anggapan filsafat tidak dibutuhkan lagi. Filsafat kurang membumi sedangkan ilmu lebih bermanfaat dan lebih praktis. Padahal filsafat menghendaki pengetahuan yang komprehensif yang luas, umum, dan universal dan hal ini tidak dapat diperoleh dalam ilmu. Sehingga filsafat dapat di tempatkan pada posisi dimana pemikiran manusia tidak mungkin dapat dijangkau oleh ilmu B. Rumusan Masalah 1. Apa Misi filsafat, maksud dan tujuan filasafat? 2. Apa tugas dan fungsi utama filsafat? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui Misi filsafat, maksud dan tujuan filasafat 2. Untuk mengetahui Tugas dan fungsi utama filsafat BAB II PEMBAHASAN A. Maksud dan Tujuan Filsafat Sebelum memberikan gambaran dan penjelasan mengenai filsafat ilmu, terlebih dahulu akan memperkenalkan filsafat itu sendiri supaya pada pembahasan selanjutnya tidak menimbulkan keraguan dan kebingungan untuk memahaminya. Secara etimologi, ada dua pendapat untuk mendefiniskan filsafat. Filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu “philosophia” yang merupakan kata majemuk yang terdiri atas philo dan sophia; philo artinya cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin, dan karena itu lalu berusaha mencapai yang diinginkannya itu; sophia artinya kebijakan, yang artinya pandai, pengertian yang mendalam. Dengan demikian, filsafat berarti keinginan yang mendalam (cinta) untuk mendapat kebijakan, atau keinginan yang mendalam untuk menjadi bijak. Adapun orang yang mempunyai karakter seperti itu disebut filosof. Selain definisi di atas, terdapat beberapa definisi filsafat menurut para ahli salah satunya yaitu menurut. Al-Farabi, Ia mengemukakan bahwa filsafat adalah “philosophy is nothing else than thought, that is, the science of concepts. The end of philosophy is to know God as the Creator of heaven and eart (ialah ilmu tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya)”. Berdasarkan uaraian di atas dapat kita memberikan pendapat bahwa filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Dan akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. Adapun filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, baik ditinjau dari segi ontologis, epistemologis maupun aksiologisnya. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu. Segala sesuatu yang terdapat di alam ini diciptakan dengan fungsinya, dengan kata lain bahwa tidak ada materi yang tidak bermanfaat tak terkecuali lahirnya filsafat ilmu. Lahirnya filsafat ilmu memberikan jawaban terhadap persoalan yang muncul terutama yang berhubungan dengan pengetahuan manusia. Oleh karena itu, di antara tujuan dari Filsafat Ilmu ini adalah : 1. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu. 2. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita dapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara histories. 3. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang alamiah dan non-alamiah. 4. Mendorong pada calon ilmuan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkanya. 5. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan. demikian filsafat ilmu ini memberikan analisanya tentang hakikat keilmuan yang nyata dan rasional yang mengandung nilai-nilai dasar yang dijadikan landasan atau petunjuk dalam proses keilmuan B. Misi Filsafat Adapun misi dari filsafat itu sendiri yaitu sebagai berikut: 1. Mengembangkan ilmu filsafat dan teologi; 2. Menyelenggarakan pendidikan akademik yang unggul di bidang filsafat dan teologi dalam dialog dengan ilmu-ilmu lain yang terkait; 3. Menjadi pusat pengembangan pemikiran yang dapat dipertanggungjawabkan, berorientasi pada nilai kemanusiaan universal, cita-cita bangsa Indonesia. 4. Melibatkan diri dalam kehidupan intelektual, kultural dan spiritual bangsa C. Tugas dan Fungsi Utama Filsafat Dalam berfilsafat ilmu ini memberikan penganalisaan secara mendalam tentang problema-problema keilmuan sampai kepada penyelesaiannya. Filsafat sebagai ilmu, tidak melandasi tugas-tugasnya pada teori-teori saja, akan tetapi memperhatikan juga pada fakta-fakta empiris atau praktis yang berlangsung didalam kehidupan sebagai bahan analisa. Oleh sebab itu,masalah keilmuan-keilmuan ini dapat diselesaikan bilamana didasarkan kepada hubungan antara teori dan praktik yang dibarengi dengan metode ilmiah, karena filsafat ilmu ini mampu berkembang bilamana terlibat dalam dinamika kehidupan. Antara filsafat dan ilmu selalu terjadi interaksi atau saling mengembangkan satu sama lain sehingga dapat mendorong perkembangan untuk memperkokoh posisi dan fungsi dari filsafat itu sendiri. Filsafat ilmu memerlukan landasan ideal dan rasional yang memberikan pandangan mendasar, menyeluruh, dan sistematis tentang hakikat keilmuan yang dihadapi dalam kehidupan. Dengan demikian filsafat ilmu ini berfungsi meberikan analisanya tentang hakikat keilmuan yang nyata dan rasional yang mengandung nilai-nilai dasar yang dijadikan landasan atau petunjuk dalam proses keilmuan. Selain itu filsafat ilmu juga memiliki tugas yang membedakan ruang lingkup studinya dari studi ilmu yang lebih khusus (ilmu alam, ilmu sosial, ilmu humaniora, dan termasuk juga ilmu agama). Jika ilmu khusus mengarahkan metodologinya pada penyelidikan tentang hukum yang beraku pada perilaku alam, sosial, dan kekhususan lainnya, maka filsafat ilmu memiliki tugas dengan lebih mengarahkan kajiannya tentang hakikat dari ilmu khusus seperti hakikat ilmu alam, hakikat sosial, dsb. Pada taraf tertentu, filsafat ilmu tidak saja berperan dalam mengarahkan pola pikir para filosof dan aliran pemikiran di antara mereka, tetapi pada kehidupan sosial, filsafat ilmu juga sangat berperan dalam melahirkan pola hidup bahkan pandangan hidup masyarakat di era tertentu. Sebagai misal, “pola pikir saintifik yang mengusung rasionalisasai pada akhirnya muncul sebagai sebuah peradaban modern, yakni peradaban yang menuntut efisiensi, kompetitif, dinamis, dsb.” BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu akademis yang mengajak kita untuk berfikir menurut tata tertib (logika) dengan beban (tidak terikat pada tradisi dogma dan agama) dan sedalam-dalamnya hingga sampai pada dasar-dasar persoalan. Filsafat ilmu merupakan suatu akumulasi pemikiran reflektif, radikasi, sistematis mengenai berbagai personal ilmu dan dalam hubungannya dengan segala aspek kehidupan manusia. Tujuan filsafat ilmu ialah Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, memahami sejarah pertumbuhan dan perkembangan ilmu. Sedangkan tugas dan fungsi utama fisafat adalah memberikan analisanya tentang hakikat keilmuan yang nyata dan rasional yang mengandung nilai-nilai dasar yang dijadikan landasan atau petunjuk dalam proses keilmuan DAFTAR PUSTAKA Arifin, Muzayyin. Filsfat Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005. Tafsir, Ahmad. Prof. Dr. Filsafat Ilmu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012 Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011 Sadulloh, Uyoh. Drs. M.pd. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar